Suara
Merdeka, 29 November 2007
Pengirim:
H. Erlangga Chandra (EI), Bantulan RT 1/RW 1, Banyudono
- Beberapa waktu lalu Kejaksaan Agung mengumumkan ada 7 Kajari yang melanggar PP. 30/1980, termasuk Kajari Sukoharjo Pak Usman SH.
Penulisan
gelar yang tepat untuk Sarjana Hukum adalah S.H
§ Tetapi yang mengherankan saya,
justru beliau kini malah mendapat promosi jabatan sebagai jaksa
fungsional di Kejati NTB. (tidak tepat)
Tetapi yang mengherankan Saya, Saat ini beliau justru mendapat promosi jabatan
sebagai jaksa fungsional di Kejati NTB. (tepat)
Huruf s pada kata Saya
seharusnya kapital karena Saya merupakan kata sapaan. Klausa justru
beliau kini malah mendapatkan promosi…seharusnya diubah menjadi beliau
kini justru mendapat promosi… Kata justru maknanya hampir sama
dengan malah yang cenderung mengarah kepada dialek Jawa. Selain itu kata malah dan justru
memiliki kesamaan arti, sehingga terjadi pemajemukan dalam satu kalimat atau
juga disebut sebagai pemborosan kata.
- Kalau begitu apa tidak berdampak negatif. (tidak tepat)
Kalau begitu, apakah tidak
berdampak negatif? (tepat)
Kalimat tersebut merupakan
kalimat tanya, karena mengandung kata tanya apa. Kata apa
lebih lengkap jika ditulis dengan apakah, dan tanda koma (,)
sebaiknya diletakkan di belakang konjungsi kalau begitu agar tidak
menimbulkan kerancuan.
- Kalau kemudian ternyata malah dapat promosi ya nggak akan jera.(tidak tepat)
Kalau kemudian justru mendapat
promosi, ya tidak akan jera. (tepat)
Kata malah terpengaruh
dari bahasa Jawa sehingga lebih tepat jika diubah menjadi justru. Sementara
dapat dalam konteks kalimat tersebut merupakan kata kerja/ verba
sehingga harus lengkap ditulis mendapat. Peletakkan tanda koma (,)
setelah kata promosi akan menghilangkan kerancuan. Sedangkan kata nggak merupakan
kata yang tidak baku sehingga diubah menjadi tidak. Kata ternyata
seharusnya dihilangkan karena kata tersebut merupakan pemborosan kata, yang
menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif.
- Kalau demikian, saya yakin yang menang pihak kejaksaan sebab punya kuasa. (tidak tepat)
Kalau demikian, Saya yakin yang menang adalah pihak
kejaksaan sebab ia mempunyai kuasa. (tepat)
Kata adalah berfungsi
untuk memperjelas kalimat. Sedangkan kata ganti ia ditambahkan sebagai subjek
klausa kedua . Verba punya bukan merupakan kata baku,
maka bentuk bakunya adalah mempunyai.
Surat
Pembaca, 28 November 2007.
Pengirim:
H. Nashicin S. Pd, Jln. Pintu Air 3 RT 2/RW 2 Saripan, Jepara
- Segi ekstrinsik, kehadiran Suara Merdeka tiap pagi sudah tepat waktu, hampir semua kantor di Jepara menjadi pelanggannya namun harga langganannya agak mahalan sedikit. (tidak tepat)
Segi ekstrinsik, kehadiran Suara Merdeka setiap
pagi sudah tepat waktu. Hampir semua kantor di Jepara menjadi pelanggannya,
namun harga langganannya sedikit mahal. (tepat)
Kata tiap lebih tepat
ditulis setiap, karena kata tiap bukan
bentuk baku. Klausa
ketiga kalimat tersebut seharusnya dipisah sehingga menjadi kalimat baru.
Setelah konjungsi namun
harus diletakkan tanda koma (,) dan klausa sedikit agak mahalan
tidak baku karena terpengaruh unsur dialek Betawi/ Jakarta. Hal lain yang juga merupakan
kesalahan pada kata agak sedikit
adalah pemborosan kata. Kata agak mempunyai arti sedikit, oleh sebab itu penggunaan kata agak seharusnya dihilangkan, sebab sudah ada kata sedikit di
belakangnya.
- Yang perlu mendapat perhatian adalah peningkatan muatan artikel. (tidak tepat)
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah peningkatan
muatan artikel. (tepat)
Penulisan konjungi yang pada
kalimat tersebut menimbulkan ketidakefektifan kalimat, keambiguan ataupun kerancauan.
Seharusnya ada kata lain di awal kalimat itu, sehingga terbentuk kalimat yang
benar. Bila kalimat tersebut diimbuhi kata hal
di awal, maka akan menjadi kalimat yang benar, karena memiliki subjek.
§ Upaya menemukan mutu memang
terus dilakukan, karena kita dapat menemukan jawaban berbagai masalah yang
timbul dan beredar di masyarakat. (tidak tepat)
Upaya menemukan mutu memang terus dilakukan karena
kita dapat menemukan jawaban berbagai masalah yang timbul dan beredar di
masyarakat. (tepat)
Setelah konjungsi karena
seharusnya tidak dituliskan tanda koma (,). Penulisan tanda menyebaban kalimat
tersebut menjadi salah, karena kalimat tersebut merupakan
kalimat majemuk setara hubungan kausalitas.
- Upayakan penambahan artikel yang sifatnya informasi dan analisa serta harapan penyelesaian, sehingga Koran ini bisa bertahan dibaca minimal 40 menit, syukur meningkat. (tidak tepat)
Upayakan penambahan artikel yang informatif dan
analitis serta harapan penyelesaian koran ini bisa bertahan dibaca minimal 40
menit, syukur meningkat. (tepat)
Kata informatif sama
artinya dengan bersifat informasi dan analitis juga
bermakna bersifat analisis. Dengan penggantian kata seperti itu maka
akan muncul kalimat yang efektif. Jika kata analisa berdiri sendiri kata
yang baku adalah analisis. Penggunaan konjungsi sehingga lebih
tepat jika diganti menjadi agar karena kalimat tersebut tidak mengandung
kesatuan gagasan. Konjungsi agar tepat digunakan untuk kalimat majemuk
setara hubungan syarat.
3. Suara
Pembaca 23 November 2007
Pengirim:
A. B. Kusumo S. Kom, Beringin Putih D II/ 14 Ngaliyan, Semarang
- Orang yang jelas memakai narkoba, eh jadi duta dan dijadikan ikon antinarkoba yang duduk semeja dengan Kapolri dan ketua BNN. Bingung aku. (tidak tepat)
Orang yang jelas memakai
narkoba, eh, menjadi duta dan dijadikan ikon antinarkoba yang duduk
semeja dengan Kapolri dan ketua BNN. Bingung aku. (tepat)
Kata kerja jadi lebih
lengkap ditulis dengan lengkap, yaitu menjadi. Sedangkan setelah eh seharusnya
diberi tanda koma (,) karena merupakan kata seru.
§ Ingat 2
Februari 2006?. (tidak tepat)
Ingat 2 Febuari 2006? (tepat)
Penulisan tanda tanya (?)
tidak perlu ditambahi tanda titik (.) cukup dengan satu tanda baca saja.
- Kegiatan selanjutnya dia menghadiri peringatan Hari Narkoba Internasional. Bicara tentang bahaya narkoba di depan 2.000 prajurit TBI AD di Jakarta. (tidak tepat)
Kegiatan selanjutnya, dia
menghadiri peringatan Hari Narkoba Internasional dan berbicara tentang bahaya
narkoba di depan 2000 prajurit TBI AD di Jakarta. (tepat)
Kedua kalimat
tersebut lebih tepat jika digabungkan menjadi satu kalimat karena mempunyai
satu kesatuan gagasan. Kata bicara seharusnya ditulis lengkap berbicara.
Sedangkan penulisan bilangan 2.000 untuk menyebutkan jumlah, lebih
tepatnya ditulis tanpa menggunakan titik, tidak seperti penulisan jumlah uang/
nominal rupiah.
- 10 November 2007, dia memberi testimoni antinarkoba dihadiri Kapolri di Surabaya. (tidak tepat)
Pada Tanggal 10 November 2007,
dia memberi testimoni antinarkoba yang dihadiri Kapolri di Surabaya. (tepat)
Atau
Dia memberi testimoni
antinarkoba yang dihadiri Kapolri di Surabaya pada tanggal 10 November 2007.
(tepat)
Awal kalimat tidak boleh
didahului dengan angka atau bilangan sehingga penambahan klausa pada tanggal
dapat membantu mengefektifkan kalimat. Sedangkan kata yang ditambahkan
guna menghindari kerancuan kalimat.
- Artinya, masyarakat sudah menerima Roy ke jalan yang benar. Menjadikannya sebagai panutan agar diri dan keluarga tak terjerat narkoba. (tidak tepat)
Artinya, masyarakat sudah
menerima Roy ke jalan yang benar dan menjadikannya sebagai anutan agar diri dan
keluarga tidak terjerat narkoba. (tepat)
Kedua kalimat tersebut lebih
padu jika digabung karena masing-masing mempunyai kesatuan gagasan. Kata panutan
tidak baku, kata bakunya adalah anutan. Kata tak
bukan merupakan kata baku, kata tak seharusnya menggunakan kata tidak.
.
- Pembelaan keluarganya bahwa dia sedang dalam masa penyembuhan hingga masih boleh mengonsumsi sabu dalam jumlah terbatas atas pengawasan dokter. (tidak tepat)
Keluarganya membela bahwa dia
sedang dalam masa penyembuhan sehingga masih diperbolehkan mengkonsumsi sabu
dalam jumlah terbatas atas pengawasan dokter. (tepat)
Klausa pembelaan
keluarganya menyebabkan kalimat menjadi rancu serta tidak jelas
unsur-unsurnya. Klausa tersebut akan lebih jelas jika diubah menjadi klausa
verba bukan klausa nomina. Kata boleh lebih tepat ditulis lengkap menjadi
diperbolehkan, dan kata mengonsumsi seharusnya menjadi mengkonsumsi
karena berasal dari kata konsumsi yang berasal dari unsur serapan
asing.
- Sebagai orang awam, aku nggak mau tahu alasan membela itu. (tidak tepat)
Sebagai orang awam, Aku tidak mau
mengetahui alasan pembelaan itu. (tepat)
Kata tahu harus ditulis
lengkap menjadi mengetahui, dan verba membela seharusnya diubah
menjadi nomina pembelaan karena dalam kalimat itu ia berkedudukan
sebagai objek.
- Roy tertangkap memakai. (tidak tepat)
Roy tertangkap sebagai
pemakai. (tepat)
Kata tertangkap dan
memakai merupakan kata yang berjenis kata kerja sehingga harus diubah salah
satu unsurnya dan diperjelas maknanya dengan kata tugas sebagai.
- Sebagai ikon antinarkoba, harusnya orang yang benar-benar bersih dari narkoba (Ade Ray, Chris John). (tidak tepat)
Orang yang dijadikan ikon
antinarkoba seharusnya orang yang benar-benar bersih dari narkoba (Ade Ray,
Chris John). (tepat)
Ketidaktepatan kalimat
tersebut adalah pada kata sebagai yang menimbulkan kalimat tidak jelas
unsur-unsurnya. Dengan menambahkan kata orang maka akan jelas letak
subjek kalimatnya.
- Kalau sudah demikian, mau dibawa kemana generasi muda kita. (tidak tepat)
Kalau sudah demikian, akan
dibawa ke mana generasi muda kita? (tepat)
Kata mau bukan kata
baku, yang tepat adalah akan. Sedangkan peletakkan kata tanya kemana seharusnya
dipisah, dan kalimat diakhiri dengan tanda tanya (?).
- Orang tua cuma bisa ngomong, tanpa memberi contoh yang baik. (tidak tepat)
Orang tua hanya bisa berbicara
tanpa memberi contoh yang baik. (tepat)
Kata hanya merupakan
bentuk baku dari cuma, dan kata berbicara merupakan bentuk baku
dari ngomong. Peletakkan tanda koma sebelum kata tanpa tidak tepat
karena kalimat tersebut masih dalam satu kesatuan gagasan yang setara.
- Hanya bisa melarang tapi mereka sendiri memakai. (tidak tepat)
Mereka hanya bisa melarang
tetapi memakai juga. (tepat)
Ketidaktepatan penempatan kata
hanya di awal kalimat menimbulkan kalimat tidak jelas unsur-unsurnya.
Dengan menambahkan kata mereka maka akan jelas letak subjeknya.
- Dampak terhadap generasi muda? Capeek deh. (tidak tepat)
Dampak
terhadap generasi muda? Capeek deh! (tepat)
Pengguaan jargon capek deh merupakan
imbas dari merebaknya dialek-dialek terutama dialek betawi yang sering muncul
dalam sinetron-sinetron televisi. Apabila diangkat dalam bentuk bahasa tulis
maka jargon tersebut tidaklah tepat. Untuk mengantisipasinya, dalam bahasa
tulis hendaknya ditulis dengan cetak miring/garis bawah dan diakhiri dengan
tanda seru (!).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar