Selamat Datang

Mari berbagi ilmu, saling melengkapi. jika ada kesalahan saling membenahi.

Selasa, 09 Juni 2015

Analisis Wacana


ANALISIS ASPEK LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI PADA IKLAN
“KAMPANYE JOKOWI”




Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Analisis Wacana 2”




Dosen Pengampu:
Regena Devi Mayanthi, S.S


Disusun oleh:

Johan Edy Raharjo
0921104090

                                                                    PBSI 2009 R.D




PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PGRI PONOROGO
2012

ANALISIS ASPEK LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI PADA IKLAN
“KAMPANYE JOKOWI”


A.    Sekilas tentang Lokusi, ilokusi dan perlokusi.
1.      Tindak Lokusi
Tidak tutur lokusi terdiri dari pengujaran suatu ungkapan yang mengandung makna dan acuan tertentu, yaitu dengan menggunakan bunyi dan kata-kata yang bermakna . Tindak Tutur Lokusi adalah semata-mata tindak berbicara, yaitu tindak mengucapkan sesuatu dengan kata dan kalimat sesuai dengan makna kata itu dan makna kalimat itu sesuai dengan kaidah sintaksisnya.

2.      Tindak ilokusi
Tindak ilokusi adalah tindak yang dilakukan dengan menghasilkan ujaran: dengan mengujarkan janji, janji telah dibuat; dengan mengucapkan ancaman, suatu ancaman dibuat. Tindak Tutur Ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu. Di sini kita mulai berbicara tentang maksud dan fungsi atau daya ujaran yang bersangkutan, untuk apa ujaran itu dilakukan.

3.      Tindak perlokusi
Tindak perlokusi adalah penghasilan suatu efek melalui lokusi dan ilokusi,  Tindak Tutur Perlokusi mengacu ke efek yang ditimbulkan oleh ujaran yang dihasilkan oleh Penutur.

B.     Teks dalam iklan yang akan dianalisis
Iklan “kampanye Jokowi” merupakan iklan kampanye yang disiarkan di televisi pada saat kampanye terbuka, pilkada di Jakarta. Dibuat oleh tim sukses Jokowi, Iklan tersebut berdurasi 60 menit. Membicarakan masalah perekonomian, pedagang kecil yang ada di Jakarta. Prabowo Subianto sebagai ketua Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia menyerukan dukungannya kepada Jokowi. Jokowi merupakan calon gubernur yang tegas, dapat membawa Jakarta menjadi lebih baik. Berikut monolog dalam iklan tersebut:
Prabowo Subianto:       Saya Prabowo Subianto, ketua asosiasi pedagang pasar seluruh Indonesia, para pedagang kecil, pekerja, kaum ibu adalah tulang punggung ekonomi bagi Jakarta dan Indonesia namun hidup mereka semakin berat. Harga pangan dan bahan bakar terus meningkat, dan ketika pedagang  tradisional berusaha menjual barangnya, harga terjangkau masyarakat, mereka terusir demi dibangunnya hypermarket yang membuat mereka kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu pedagang pasar dan seluruh warga Jakarta butuh pemimpin yang tegas seperti Joko Widodo. Di Solo Jokowi membangun sebuah pusat perdagangan untuk menyelamatkan lapangan kerja bagi para pedagang kecil dan membantu mereka untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Saya, Prabowo Subianto mendukung  jokowi dan basuki untuk Jakarta yang lebih baik.”

C.    Analisis Teks Dalam Iklan “Kampanye Jokowi”

“pedagang pasar dan seluruh warga Jakarta butuh pemimpin yang tegas seperti Joko Widodo.”
“Di Solo Jokowi membangun sebuah pusat perdagangan untuk menyelamatkan lapangan kerja bagi para pedagang kecil dan membantu mereka untuk mendapatkan tambahan penghasilan”

dalam teks iklan diatas, tim sukses ingin menunjukkan bahwa Joko Widodo merupakan calon pemimpin yang paling baik, tegas, dan tanggap dalam menangani permasalahan. Mampu membawa kota Jakarta menjadi lebih baik.

1.      Lokusi: adalah makna tersirat atau makna sesungguhnya.
Penutur tuturan ini tidak merujuk kepada maksud tertentu kepada mitra tutur. Tuturan ini bermakna bahwa, si penutur mengatakan bahwa pedagang dan seluruh warga Jakarta sangat membutuhkan seorang pemimpin yang tegas.

2.      Ilokusi: adalah makna tersirat pada teks (maksud yang sebenarnya).
“pedagang pasar dan seluruh warga Jakarta butuh pemimpin yang tegas seperti Joko Widodo.”
“Di Solo Jokowi membangun sebuah pusat perdagangan untuk menyelamatkan lapangan kerja bagi para pedagang kecil dan membantu mereka untuk mendapatkan tambahan penghasilan”
Merupakan makna tersirat dalam iklan. Tim sukses ingin memperkenalkan bahwa Joko Widodo, calon yang diusungnya dalam pilkada di Jakarta ini merupakan calon yang mempunyai kemampuan lebih daripada yang lain, tegas, memperhatikan kehidupan rakyat kecil sehingga rakyat kecil benar-benar terbantu dengan kehadirannya.

3.      Perlokusi: adalah efek dari kedua hal di atas.yaitu, penonton atau audiens yang melihat iklan tersebut tersugesti untuk memilih pasangan calon yang dimaksud.

Dengan demikian secara tidak langsung dalam iklan tersebut terjadi suatu tindak tutur. Komunikasi penyiaran dalam iklan sangat menarik karena adanya kombinasi antara audio dan visual yang saling melengkapi. Sehingga memberikan dampak yang luar biasa.



D.    Kesimpulan
Dalam sebuah iklan terdapat unsur lokusi, ilokusi, perlokusi yang dipergunakan sebagai bahan kaji. Ketepatan unsure gramatik dan juga paduan dari unsur   retorika sebagai bagian penting yang dianggap mampu memengaruhi audien sangat dibutuhkan untuk membuat suatu iklan mampu menyugesti penonton dan melakukan apa yang diinginkan oleh pembuat iklan (tim sukses). Ketrampilan dalam memadukan gambaran umum kehidupan masyarakat khususnya pedagang dan kedekatan Jokowi menambah daya tarik tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar